Merebaknya penyakit DBD tidak terlepas dari pola hidup masyarakat dalam menjaga kebersihan & kesehatan, di sisi lain kondisi perubahan iklim yang semakin tidak menentu juga turut andil. Penanganan sanitasi lingkungan yang tidak optimal juga menjadi pemicu merebaknya penyakit ini. Upaya-upaya peningkatan kesadaran tentang pola hidup bersih & sehat bagi seluruh masyarakat sangat penting untuk mengantisipasi berjangkitnya berbagai macam penyakit.
Daun ular atau daun ubi jalar sedang populer di Phillipina dan beberapa kali menjadi topik pembicaraan seminar kesehatan di sana, terutama yang barkaitan dengan fungsinya untuk mengobati penyakit DBD. Pemanfaatan daun ular atau daun ubi jalar untuk mengobati DBD banyak di lakukan di negara ini, sehingga resep pengobatan DBD ini lebih dikenal resep dari Phillipina.
Lebih lengkap dan jelasnya silahkan googling di mesin pencari dengan mengetikkan "comote" atau "kamote", Sebaiknya jangan mengetikkan ”daun ular” karena nanti informasi yang keluar tidak seperti yang diharapkan.
Daun ular atau lebih umum kita kenal dengan sebutan DAUN UBI JALAR, tanaman ini cukup mudah didapat terutama di daerah pedesaan atau lahan-lahan pertanian di Indonesia, di beberapa tempat wilayah perkotaan memang agak langka, meski demikian masih tergolong mudah untuk didapatkan.
CARA PENGGUNAAN:
Ambil pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter air selama lebih dari 5 menit . Minum sebagai pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari.
Resep ini sudah dicoba beberapa kali, salah seorang keponakan teman terkena DBD, trombosit turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, trombositnya naik drastis langsung di atas 150 ribu., dan beberapa hari kemudian diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit karena sudah dipandang sembuh.
Isteri teman 3 minggu yang lalu di "vonis" DBD oleh dokter, trombosit pada angka 150 ribu, langsung diberi rebusan air daun ular/ daun ubi jalar, besokya test lagi trombositnya meningkat drastis menjadi 396 ribu.
Cara penggunaan yang relatif sangat mudah, bahan yang mudah didapat, biaya yang sangat murah akan sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat terutama yang tergolong tidak mampu secara ekonomi, dengan demikian akan turut membantu dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara luas.
Your New Comment